Total Tayangan Halaman

Sabtu, 25 Januari 2014

SISTEM PENDIDIKAN YANG ADA DI NEGARA KOREA SELATAN



Jika kita membicarakan sistem pendidikan yang berada di negara Korea Selatan sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan yang ada di negara Indonesia. Namun yang membuat berbeda adalah cara belajarnya. Jika di Indonesia pelajar menyelesaikan sekolah mereka pukul 13.30 WIB, kalau pelajar di Korea baru menyelesaikannya pukul 22.00 WIB. Bahkan sehabis pulang sekolah mereka masih mengikuti bimbingan belajar, jika mereka tidak mengikuti bimbingan belajar itu terlihat aneh. Mengikuti bimbingan belajar disana merupakan hal wajib. Berikut adalah detail waktu bimbingan belajar yang ada dinegara Korea Selatan :
  • Anak berumur 13 dan 14 tahun mulai kelas pada pukul 5:50[waktu Korea= 18.30 WIB], mengambil dua kelas 60 menit dan satu 70 menit dan pulang ke rumah jam 9:30. Sesampai di rumah, mereka masih harus mengerjakan PR dari sekolah dan dari bimbel.
  • Anak usia 15 tahun mulai pada pukul 7:06, mengambil satu kelas 60 menit dan dua 70 menit, selesai pada pukul 10:55 dan harus mengerjakan PR
  • Anak usia 16- 18 tahun mulai pukul  9:45 pm, have two 70 minute classes and finish at 12:20am, then have even more homework to do.
  • Dan ada kelas Sabtu, ini dilakukan walaupun beberapa sekolah memberlakukan setengah hari masuk untuk siswa. So basically there’s no Saturday break. Dan ada pula yang mengikuti Sekolah di Hari Minggu.  No more weeked, everyday just for study, study and study.
Kerja keras mereka ini tak lain adalah untuk lulus dan masuk ke perguruan tinggi terbaik. walaupun capek dan tertekan, pelajar tetap semangat demi menggapai impian mereka. Tidak  heran kalau  mereka termasuk siswa dengan nilai tertinggi di dunia dan termasuk siswa yang paling sering diterima di Universitas-universitas Amerika.Program Penilaian Siswa Internasional (Program for International Student Assessment) yang dijalankan oleh OECD baru-baru ini menempatkan pendidikan Korea Selatan di peringkat 11 dunia.
Walau siswa-siswa sekolah Korea Selatan seringkali menempati ranking tinggi pada tes komparatif internasional, sistem pendidikannya sering dikritik karena menerapkan cara pembelajaran yang pasif dan terlalu banyak menghafal.Sistem pendidikan Korea Selatan yang tergolong disiplin dan terstruktur adalah pengaruh Konfusianisme yang sudah tertanam sejak lama dalam masyarakat Korea.Pendidikan dilihat sebagai aspek penting bagi keberhasilan dan persaingan di Negeri Gingseng.
Biasanya pendidikan fisik atau olahraga dianggap tidak terlalu penting, makanya banyak sekolah yang tidak memiliki gimnasium yang layak. Korea Selatan adalah negara pertama di dunia yang memberikan akses internet berkecepatan tinggi di setiap sekolah.
Korea Institute for Curriculum and Evaluation (KICE) mengeluarkan hasil laporan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011, yang diikuti 300.000 siswa kelas 4 dari 50 negara dan 300.000 siswa kelas 8 dari 42 negara. Hasilnya, siswa kelas 4 Korea Selatan meraih skor rata-rata 605 dalam matematika, peringkat kedua di belakang Singapura. Dan dalam bidang sains, siswa-siswa Korea Selatan menduduki peringkat pertama dengan 587 poin. Prestasi inipun diikuti oleh siswa kelas 8 dalam matematika dengan memperoleh nilai 613, nilai tertinggi dari 42 negara lainnya. Sedangkan untuk sains, mereka menempati posisi ketiga dengan nilai 560.
Sistem pendidikan di Korea Selatan menggunakan umur, bukan lewat pengetahuan, nilai, ataupun tes. Selain dilihat dari faktor umur (usia), faktor bulan kelahiran juga menentukan.
Struktur pendidikan di Korea Selatan berformasi sama dengan yang ada di Indonesia, yakni:
- 6 tahun untuk sekolah dasar (SD)
- 3 tahun untuk sekolah menengah pertama (SMP)
- 3 tahun untuk sekolah menengah atas (SMA)
- dan (meneruskan) universitas
Sedangkan untuk tahun pelajaran di bagi menjadi dua semester :
- Semester I : awal Maret – pertengahan Juli
- Liburan musim panas : pertengahan Juli – akhir Agustus
- Semester II : akhir Agustus – pertengahan Februari
- Liburan musim dingin : akhir Desember – awal Februari
- Ujian semester II dan kelulusan : awal Februari – pertengahan Februari (satu minggu)
- Liburan pendek : pertengahan Februari – awal Maret
Penilaian dalam memasuki universitas ialah kombinasi dari pencapaian selama masa SMA digabungkan dengan nilai ketika tes skolastik secara nasional (Su-Neung), agak berbeda dengan negara kita yang menilai hanya dari hasil SNMPTN saja. Rapor ketika SMA menyumbang 40% dalam penentuan kelulusan. Akan tetapi, karena ujian di sekolah juga sama pentingnya dengan ujian untuk memasuki universitas, maka pelajar di sana tidak memiliki waktu untuk bersantai. Menurut statistik, pelajar di Korea harus menghafal 60 hingga 100 halaman setiap kali tes untuk bisa mendapat nilai bagus.
Tes untuk masuk universitas sangatlah penting karena menentukan masa depan siswa tersebut. Saking pentingnya, ketika masa-masa mendekati ujian perkantoran buka jam 10 pagi untuk mengakomodasi para orang tua yang menemani anaknya belajar hingga malam. Pada sore harinya, tempat-tempat rekreasi seperti klub tenis juga tutup lebih awal agar siswa dapat belajar di sore harinya.
Pada hari ujian, polisi-polisi tak segan untuk membantu mengantar pelajar yang terlambat untuk mengikuti ujian dan adik-adik kelas sengaja datang untuk mendukung dan memberi semangat kakak-kakak kelas mereka yang ikut ujian.
Mereka yang tidak tahan melihat anak-anaknya ditekan oleh sistem pengajaran di sekolah, akan mengirim istri dan anaknya ke luar negeri dan sang suami akan tetap di Korea untuk bekerja mencari uang. Untuk beberapa orang yang kaya, akan pindah kerja ke luar negeri untuk menyekolahkan anaknya. 
Mereka biasanya memilih Amerika karena memiliki sistem pendidikan yang membebaskan anak bersekolah sesuai bakat mereka. Jumlah siswa praperguruan tinggi dari Korea Selatan yang belajar di luar negeri tiap tahun semakin meningkat.
Demikian sedikit penjelasan mengenai sistem pembelajaran yang ada di negara Korea Selatan.

 cr : konsultanpendidikan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar