Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Maret 2014

HUTAN TROPIS

Negara indonesia terkenal dengan mempunyai banyak pulau, wilayah yang luas, memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun, belakangan ini kita dikejutkan dengan berita mengenai kabut asap yang ada di daerah kalimantan, tepatnya di riau. 

Kebakaran hutan yang terjadi di Riau dikarenakan adanya pembakaran hutan. Kebakaran hutan ini meninggalkan kabut asap yang meluas ke sejumlah daerah bahkan sampai ke negeri tetangga. Tebalnya asap akibat kebakaran hutan yang terjadi sejak bulan lalu ini mengancam kesehatan warga Riau dan sekitarnya. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengurangi kabut asap diantaranya adalah Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memakai helikopter saat menyiramkan air pada salah satu titik api yang membakar hutan. Selain menyiramkan air, petugas juga memodifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan dalam penanggulangan bencana asap dan kebakaran hutan di Riau ini.

Tak hanya masyarakat yang merasakan dampak dari kebaran hutan tersebut, bandara pun mau tak mau harus ditutup karna kabut asap yang tebal mengganggu jarak pandang pilot yang menyebabkan penerbangan keberangkatan dari bandara tersebut dibatalkan. Bandara Sultan Syarif Kasim II dan Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Bara pun mengalami kerugian yang cukup besar. 

Cukup tragis melihat keadaan hutan di negara kita yang terus di bakar demi kepentingan sendiri, padahal negara kita dikenal dengan mempunyai hutan tropis terbesar didunia  yang seharusnya kita terus jaga. Bila dibandingkan dengan negara lain, banyak sekali negara yang malah membuat hutan tropis buatan karena dinegara mereka minim hutan atau bahkan tidak mempunyai hutan. Negara- negara yang membuat hutan tropis buatan yang paling terkenal diantaranya adalah Jerman.

Jerman telah mewujudkan mimpinya dan keinginan mereka dengan menciptakan sebuah hutan hujan Indoor (dalam ruangan). Jerman telah membangun sebuah kubah raksasa yang merupakan tempat bagi berbagai jenis tanaman tropis serta semak belukar khas negara-negara tropis di seluruh dunia. Tropical Island Resort adalah hutan tropis buatan yang dibuat di dalam sebuah kubah raksasa terbesar di dunia. Terletak di Kabupaten Krausnick, di Bradenburg, Jerman, yang terletak sekitar 60 km selatan Berlin. Dengan panjang 360 meter, luas 260 meter dan tinggi 107 meter, serta di dukung oleh pilar baja seberat 14.000 ton, kubah ini sungguh sangat luas dan mampu menampung sekitar 8 lapangan sepakbola. Dengan volume 5.5 juta meter kubik, kubah ini adalah kubah terbesar di dunia yang dibuat tanpa adanya satupun pilar penyangga di dalamnya.

Di dalam kubah raksasa ini dibuat hutan hujan indoor terbesar di dunia, dengan 30.000 spesies pohon, semak, serta berbagai jenis tanaman tropis. Dengan temperatur sekitar 26 derajat celcius, tempat ini dibuka sepanjang tahun, jadi pengunjung dapat menikamti suasana di hutan hujan tropis sepanjang tahun.

Hutan hujan tropis ini juga dilengkapi dengan kolam renang yang dapat menampung sekitar 8000 pengunjung. Ada juga tempat lapangan golf mini, restauran, bar, tempat belanja, tempat penitipan anak, bahkan tempat berkemah.

Kubah ini juga dilengkapi dengan sinar UV, yang menyinari tanaman serta pepohonan di dalam kubah ini. Dan karena kelembaban yang ada di dalam kubah ini, uap air terkumpul di atap kubah dan menciptakan hujan yang jatuh di dalam kubah sehingga iklim di dalam kubah ini cocok untuk tanaman hutan hujan tropis.




Selanjutnya berlokasi di Asia Tenggara, terdapat negara Singapura.Singapura mempunyai area tanah sekitar 710 kilometer persegi, menjadikannya salah satu negara terkecil di dunia dan yang paling kecil di kawasan ini yang melahirkan julukan “The Little Red Dot”.

Pada 29 Juni 2012, objek wisata diselatan singapura itu akan memiliki surga ekowisata Gardens By The Bay, taman yang akan dihiasi oleh pohon ajaib Supertree. Pohon-pohon super yang tingginya berfariasi antara 25 meter dan 50 meter itu tak sekedar menjadi hiasan. Setiap pohon memiliki fungsi unik yang mendukung program ramah lingkungan dikawasan tersebut.  Hutan buatan manusia ini memiliki 18 supertree yang berfungsi sebagai taman vertikal, pembangkit tenaga surya, ventilasi udara dan tandon air. Sebelas supertree yang berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga surya memiliki sistem fotovoltaik itu akan mengubah sinar matahari menjadi energi. Nantinya pengunjung bisa menikmati panorama sekitar taman melalui jembatan udara yang disebut Skyway OCBC. Tinggi jembatan udara itu adalah sekitar 22 meter dari atas tanah, dan terhubung dengan Supertrees yang menjulang ke langit mencapai 42 meter.



Setiap supertree dihiasi dengan tanaman dan bung-bunga tropis. Berbagai tumbuhan tropis dan paku-pakuan juga bakal menghiasi kerangka baja pohon buatan tersebut. Selain dirambati tumbuhan hijau supertree ini ramah lingkungan karena menggunakan tenaga matahari. Energi itu dipakai untuk menyalakan lampu warna warni dipohon raksasa tersebut ketika malam. Biaya untuk membangun taman ini mencapai 1 juta miliar dolar Singapura



Cr :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar