Video adalah teknologi
menangkap, merekam, memproses, menyimpan, dan merekonstruksi suatu urutan dari
beberapa gambar.
Digital
video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem
digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya
digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical
disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk
menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam
gambar-gambar video dan audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari
camera dan recorder.
Suatu gambar digital direpresentasikan dengan sebuah
matriks yang masing – masing elemennya merepresentasikan nilai intensitas. Jika
I adalah matriks dua dimensi, I(x,y) adalah nilai intensitas yang sesuai pada
posisi baris x dan kolom y pada matriks tersebut. Titik – titik ditempat image
di-sampling disebut picture elements, atau disebut pixel.
Sebuah video
terdiri dari beberapa element yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Resolusi/ dimensi frame
Resolusi
(resolution) atau dimensi frame adalah
ukuran sebuah frame Resolusi dinyatakan
dalam pixel x pixel .Semakin tinggi resolusi, semakin baik kualitas video
tersebut, dalam arti bahwa dalam ukuran fisik sama, video dengan resolusi
tinggi akan lebih detil. Namun, resolusi yang tinggi akan mengakibatkan jumlah bit yang
diperlukan untuk menyimpan atau mentransmisinya meningkat.
b. Kedalaman
Bit
Kedalaman bit menentukan jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan tiap piksel
pada sebuah frame. Kedalam bit dinyatakan dalam bit/piksel. Semakin banyak
jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah piksel yang berarti
semakin tinggi kedalaman pikselnya, maka semakin tinggi pula kualitasnya, dan
akibatnya jumlah bit yang diperlukan
menjadi lebih tinggi.
Dengan 1 byte (8 bit) untuk tiap piksel, level intensitas. Dengan level
intensitas sebanyak itu, umumnya mata manusia sudah dapat dipuaskan. Kedalaman
piksel paling rendah terdapat pada binary value image yang hanya menggunakan 1
bit untuk tiap piksel, sehingga hanya ada dua kemungkinan bagi tiap piksel,
yaitu 0 (hitam) atau 1 (putih).
c.
Laju Frame
Laju frame menunjukkan jumlah frame yang digambar tiap detik dan dinyatakan
dengan frame/detik. Sehubungan dengan laju frame in ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu kehalusan gerakan (smooth motion) dan kilatan (flash). Kehalusan gerakan ditentukan oleh frame yang berbeda
per detik. Untuk mendapatkan gerakan yang halus, video digital setidaknya harus
menampilkan sedikitnya 25 frame per detik. Kilatan ditentukan oleh jumlah
berapa kali layar digambar per detik, dengan 20 frame perdetik kilatan sudah
dapat dilenyapkan.
d.
Representasi Warna
Pada video
digital, umumnya representasi warna video dipisahkan menjadi komponen –
komponen, baik komponen warna maupun komponen kecerahan. Penyajian semacam ini
disebut komponen video. Berberapa cara pemisahan
komponen tersebut adalah RGB, YUV, YIQ.
Sama halnya
dengan file suara dan gambar, teknik kompresi dari video menghasilkan banyak format
file video bermunculan. Berikut adalah formati file video yang lazim digunakan:
-
ASF
(Advanced System Format)
1. Dibuat
oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming format
2. Bagian
dari Windows Media framework
3. Format ini tidak menspesifikasikan bagaimana video
atau audio harus di encode, tetapi sebagai gantinya menspesifikasikan struktur
video/audio stream. Berarti ASF dapat diencode dengan codec apapun.
4. Dapat memainkan audio/video dari streaming media
server, HTTP server, maupun lokal.
5. Beberapa
contoh format ASF lain adalah WMA dan WMV dari Microsoft.
6. Dapat
berisi metadata seperti layaknya ID3 pada MP3
7. ASF
memiliki MIME “type application/vnd.ms-asf” atau “video/x-ms-asf”.
8. Software
: Windows Media Player
-
MOV (Quick
Time)
1. Dibuat
oleh Apple
2. Bersifat
lintas platform.
3. Banyak
digunakan untuk transmisi data di Internet.
4. Software:
QuickTime
5. Memiliki beberapa track yang terdiri dari auido,
video, images, dan text sehingga masing-masing track dapat terdiri dari
file-file yang terpisah.
-
MPEG (Motion
Picture Expert Group)
1. Merupakan
file terkompresi lossy.
2. MPEG-1
untuk format VCD dengan audio berformat MP3.
3. MPEG-1
terdiri dari beberapa bagian:
·
Synchronization
and multiplexing of video and audio.
·
Compression
codec for non-interlaced video signals.
·
Compression
codec for perceptual coding of audio signals.
·
MP1 or
MPEG-1 Part 3 Layer 1 (MPEG-1 Audio Layer 1)
·
MP2 or
MPEG-1 Part 3 Layer 2 (MPEG-1 Audio Layer 2)
·
MP3 or
MPEG-1 Part 3 Layer 3 (MPEG-1 Audio Layer 3)
·
Procedures
for testing conformance.
·
Reference
software
4. MPEG-1
beresoluasi 352×240.
5. MPEG-1
hanya mensupport progressive scan video.
6. MPEG-2 digunakan
untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit dan cable tv.
7. MPEG-2
support interlaced format.
8. MPEG-2
digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc.
9. MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution,
videophone dan broadcast television.
10. MPEG-4
mendukung digital rights management.
-
DivX
1. Salah
satu video codec yang diciptakan oleh DivX Inc.
2. Terkenal
dengan ukuran filenya yang kecil karena menggunakan
-
MPEG4 Part 2
compression.
1. Versi
pertamanya yaitu versi 3.11 diberi nama “DivX ;-)”
2. DivX bersifat closed source sedangkan untuk versi
open sourcenya adalah XviD yang mampu berjalan juga di Linux.
-
Windows
Media Video (WMV)
1. Codec
milik Microsoft yang berbasis pada MPEG4 part 2
2. Software:
Windows Media Player, Mplayer, FFmpeg.
3. WMV merupakan gabungan dari AVI dan WMA yang
terkompres, dapat berekstensi wmv, avi, atau asf.
source : http://ilmuforfree.blogspot.com/2012/01/apa-itu-digital-video.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar